Wow!! SMPN 3 Pante Bidari Jadi Sekolah Terapung Di Aceh Timur


Haba Aneuk Syuhada Aceh Timur - Sejak munculnya pandemi COVID-19 di Indonesia, pemerintah mengimbau agar masyarakat melakukan kegiatan di rumah saja atau yang dikenal dengan istilah physical distancing. Penerapan physical distancing juga berlaku untuk para pelajar, yakni melaksanakan kegiatan belajar secara daring.

Akibat dari pandemi covid-19 dan belajar daring dirumah membuat banyak sekolah ditumbuhi semak belukar dan tak terurus, seperti halnya yang terlihat di halaman sekolah menengah pertama (SMPN 3 Pante Bidari kabupaten Aceh Timur provinsi Aceh. rabu 14 Oktober 2020

Rumah sekolah merupakan fasilitas  pendidikan yang dibangun oleh negara untuk mencerdaskan dan meningkat SDM(Sumber Daya Manusia) yang handal dan berkualitas.

Untuk mendukung visi-misi sekolah bukan hanya dituntut kelayakan gedung, fasilitas lab, perpustakaan, tertib administrasi, guru berkopetensi dan kurikulum, tapi juga harus didukung oleh lingkungan yang bersih.

Amatan awak media ini dilapangan, Sekolah SMP negeri 3 Pante Bidari tepatnya di Desa Alue Ie Mirah Kecamatan Pante Bidari Kabupaten Aceh Timur sangat jauh dari harapan Pemerintah, dimana kondisi lingkungan sekolah sangat kumuh dan jorok, ibarat taman rusa dan areal kolam ikan dan bahkan hampir jadi sekolah terapung.
Menanggapi temuan sekolah terapung dan jorok Aktifis pemerhati pendidikan Aceh Timur angkat bicara, Bagaimana siswa bisa cerdas dan kreatif, sementara kondisi lingkungan sekolah saja sangat kumuh, kondisi lingkungan jorok sangat berdampak pada pengaruh psikologi siswa, bagaimana  siswa bisa belajar dengan nyaman. Tanya M. Saleh S mantan (dir STTP) sekolah Tinggi Tekhnik Poli Frofesi.

Lanjutnya, Sekolah merupakan tempat pembangunan karakter dan pembentukan pola hidup sehat, sementara kondisi sekolah saja tidak sehat, bagaimana murid bisa sehat. Kondisi air tergenang seperti ini di lingkungan sekolah bisa menjadi sumber penyakit, bagaimana kenyamanan belajar para siswa. Sebut M. Saleh 

Kebersihan lingkugan tak terlepas dari tanggung jawab Kepala Sekolah, dalam menata interior (tata ruang) maupun kebersihan lingkungan, dengan Lingkungan sekolah yang kumuh seperti ini menunjukkan managemen dan karakter kepala Sekolah patut dipertanyakan, ujarnya 
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur jangan tutup mata dan ke enakan di kantor, sesekali dapat mengontrol ke sekolah, untuk memonitor kinerja bawahan nya, karena ini bukan hanya merugikan siswa tapi menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan, apalagi Indek Prestasi Pendidikan(IPP) sangat rendah. Tuturnya.

Saat dihubungi kepala sekolah Drs Fadhil via henphone mengatakan, jika ada masalah dengan sekolah saya pimpin,  hubungi saja pak Muslim kabid katanya singkat. 



Reporter : TIM

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama