Waka BASAI Wakili Aneuk Syuhada dalam Diskusi MoU


    Nurmala Perwakilan Aneuk Syuhada

Haba Aneuk Syuhada Lhokseumawe-Wakil ketua yayasan Barisan Aneuk Syuhada Aceh Indonesian (Basai) Nurmala mewakili aneuk syuhada Aceh ikut serta dalam diskusi MoU Helsinki yang diselenggarakan oleh Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Kabupaten Aceh Utara pada Kamis 23/07/2020 di Aula FUAD IAIN Lhokseumawe.

Seminar ini sebagai salah satu wadah silaturahim dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan semua elemen dalam menanggapi isu kekinian khususnya terkait MoU Helsinki. Ujar nurmala

Nurmala selain sebagai pembawa acara dalam kegiatan tersebut, juga ikut memberikan tanggapan bahwa saat ini beberapa masyarakat kurang tertarik memahami pembahasan mengenai MoU. 

"bahkan Sebagian masyarakat sangat sensitif ketika mendengar kata MoU, seakan akan MoU ini milik pihak-pihak tertentu,  sementara dalam MoU sebenarnya tertuang hak-hak yang menjadi milik kita semua generasi Aceh". Katanya

"Sudah seharusnya kita semua memahami MoU dan juga memberi sosialisasi kepada masyarakat terutama anak-anak usia sekolah dasar dan perguruan tinggi". Tambahnya

hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari berbagai elemen diantaranya Tgk. H. Zulkarnaini bin Hamzah, beliau menyampaikan latar belakang MoU, gambaran umum mengenai MoU, dan perjuangan menempuh perdamaian hingga melahirkan butir-butir MoU yang kini mesti dikawal dan ditindaklanjuti bersama implementasinya.
Selain itu juga hadir perwakilan dari DPRK Lhokseumawe bapak Abdul Hakim, DPRK Kabupaten Aceh Utara Tgk. Hasanuddin, Jubir DPW PA Wilayah Pase Tgk. Amiruddin, Waled Sirajudin Hanafi, Prof. Dr. Apridar, Dr. Asnawi, perwakilan dari organisasi mahasiswa dan beberapa tokoh lainnya. 

Seminar ini lebih banyak memberi kesempatan forum untuk diskusi, beberapa tanggapan dari peserta adalah mengenai banyaknya poin MoU yang belum terealisasikan, beberapa yang sudah terealisasi bahkan bertentangan dengan Mou Helsinki sebagaima yang disampaikan oleh tgk. Amiruddin dalam komentarnya.

Namun demikian Prof. Dr. Apridar menegaskan mengenai MoU ini perlu keterlibatan semua elemen dalam mengawasi dan merealisasikan butir-butir MoU dengan memanfaatkan SDM yang ada seperti akademisi dan mahasiswa. Selain itu juga perlu dukungan dari semua pihak yaitu tokoh agama, parlemen, masyarakat dan juga para ahli MoU itu sendiri.
Rekomendasi dari hasil diskusi tersebut adalah sebaiknya membentuk tim atau kelompok kecil yang terus memantau,  mempelajari, mensosialisasikan dan menindaklanjuti implementasikan MoU dan hambatannya. Tim ini nanti yang akan terus mengupdate informasi-informasi terkini mengenai perkembangan MoU kedepannya. Tutur Frof.Dr.Apridar 

Reporter :Saiful Azmi

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama