Unsri Hadirkan Sentuhan Teknologi AR untuk Lestarikan Kue Tradisional Palembang


Palembang — Universitas Sriwijaya (Unsri) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Skema Pengabdian Berbasis Kewirausahaan.

Kali ini, Unsri menghadirkan inovasi baru lewat kegiatan bertema "Penerapan Teknologi Augmented Reality dalam Pemberdayaan UMKM dan Pelestarian Budaya Kue Khas Tradisional pada UMKM Dapoer Endungqu Kota Palembang". 


Kegiatan yang berlangsung pada Minggu (26/10/2025) ini menggandeng UMKM Dapoer Endungqu sebagai mitra binaan utama. Tujuannya adalah mengintegrasikan teknologi digital ke dalam strategi pemasaran produk kue tradisional khas Palembang agar tetap relevan di era modern.


Tim pelaksana kegiatan dipimpin oleh Aulia Utami Putri, S.I.P., M.Si, dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unsri, didampingi oleh Dr. Katriza Imania, M.Si, Annisa Rahmawati, M.I.Kom, dan Alvina Sevtiani, S.A.P., M.Si.
Turut terlibat pula enam mahasiswa aktif Unsri, yakni Efrilia Wanda Saputri, Nabila Trisya Fathiyah, Edo Nur Aziz, Tegar Fillah, Muhammad Kiki Muttaqin, dan M. Ghatfan Fatih. Kolaborasi lintas generasi ini menjadi kekuatan utama dalam merancang pelatihan yang relevan bagi pelaku UMKM di tengah tantangan digitalisasi.


Teknologi AR, Cerita di Balik Rasa

Salah satu inovasi utama kegiatan ini adalah penerapan teknologi Augmented Reality (AR) pada kemasan produk kue tradisional seperti gandus, muso, serundeng, srikaya, engkak ketan, dan kojo.


Melalui fitur AR, konsumen cukup memindai kemasan menggunakan ponsel pintar untuk menampilkan animasi interaktif berisi penjelasan tentang asal-usul, bahan, hingga cara penyajian setiap kue.


"Kami ingin agar produk lokal tidak hanya dikenal karena rasanya, tetapi juga karena ceritanya. AR memungkinkan konsumen berinteraksi langsung dengan budaya di balik kue, ujar Aulia Utami Putri.


Pelatihan Kreatif dan Branding Digital

Selain AR, peserta juga dibekali keterampilan fotografi produk menggunakan perangkat sederhana, dengan fokus pada teknik pencahayaan alami dan komposisi visual agar hasil foto tampak profesional di media sosial.

Sesi berikutnya berfokus pada pembuatan konten kreatif untuk TikTok dan Instagram, meliputi:


Pengelolaan feed yang konsisten

Penggunaan hashtag relevan

Penulisan caption menarik

Pengunggahan produk dengan barcode AR

Pelatihan ini bertujuan memperkuat identitas merek dan meningkatkan daya saing UMKM di pasar digital yang semakin kompetitif.


Inovasi yang Tetap Menjaga Tradisi

Program ini tidak hanya mengedepankan aspek pemasaran, tetapi juga menanamkan nilai pelestarian budaya lokal.

"Kami percaya, inovasi tidak harus menghapus tradisi. Justru teknologi bisa menjadi jembatan untuk memperkenalkan budaya kepada generasi muda, tutur Dr. Katriza Imania.


Kegiatan ini menjadi wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Unsri menegaskan perannya sebagai kampus yang tidak hanya fokus pada pendidikan dan penelitian, tetapi juga berkontribusi langsung dalam mendorong ekonomi kreatif berbasis budaya dan teknologi.


Ke depan, tim pengabdian berharap program ini dapat direplikasi di berbagai UMKM lain di Sumatera Selatan, sebagai langkah nyata membangun ekosistem kewirausahaan yang berkelanjutan dan berakar pada kearifan lokal.



Laporan: Rinjani/Rosa

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama