Haba Aneuk Syuhada Aceh Utara – PT Pema Global Energi (PGE), merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) yang beroperasi di wilayah Aceh Utara, melakukan pembersihan lokasi di area Sungai Mati, yang terletak di Desa Lubuk Pusaka dan desa Bukit Linteung Kecamatan Langkahan kabupaten Aceh Utara, kamis 15 Desember 2022.
Insiden ini diduga berasal dari hasil air terproduksi yang dihasilkan dari lapangan SLS-A yang saat ini dioperasikan oleh PGE. Untuk memastikan sumber limpahan ini, PGE telah mengambil sampel dan sedang melakukan uji laboratorium di lembaga uji lab independen.
External Relation Coordinator PGE, Agus Salim, menjelaskan bahwa setelah mendapatkan laporan terkait adanya dugaan pencemaran di sungai mati tersebut, PGE langsung dengan cepat menurunkan tim untuk melakukan melakukan verifikasi dan upaya penanganan awal di lapangan bersama masyarakat setempat.
"PGE berinisiatif dan cepat menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan verifikasi dan upaya penanganan. Kami juga telah mengambil sampel air terproduksi yang ada di dalam area SLS-A dan di area sungai mati untuk dilakukan uji lab, hasil lab tersebut yang akan menjawab asal insiden tersebut”, jelas Agus Salim.
PGE juga melakukan langkah pelaporan kepada Dinas Lingkungan Hidup & Kebersihan (DLHK) Aceh Utara, Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) dan para pemangku kepentingan lainnya atas kejadian ini dan mendapatkan respon serta dukungan yang baik, dengan langsung turun bersama-sama ke lokasi kejadian.
"Alhamdulillah kemarin (Rabu, 14/12), Tim PGE bersama dengan tim DLHK Aceh Utara, Polda Aceh, Dinas Perikanan Aceh Utara, Muspika Langkahan, Kepala Desa serta tokoh masyarakat Hampong Buket Linteung langsung ke lokasi untuk melihat kondisi saluran air dan sungai mati tersebut, dan dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Bukit Linteung di hadapan seluruh tim menyatakan bahwa tidak ada kerugian yang dialami oleh masyarakatnya terkait kejadian tersebut”, ujar Agus.
Agus menambahkan, semua tim yang terlibat akan terus melakukan penanganan dengan maksimal terkait dugaan pencemaran tersebut, oleh tim Emergency Respons PGE dan dibantu masyarakat setempat, sampai semua tertangani dengan baik dan normal kembali.
Menurut Agus, PGE saat ini sedang melakukan investigasi sumber pencemaran ini, sementara itu diperkiraan pencemaran yang terjadi disebabkan karena faktor cuaca dan curah hujan yang tinggi.
Di sisi lain, Agus Salim juga menambahkan, saat bencana banjir beberapa waktu lalu yang melanda sebagian besar Kecamatan di Aceh Utara akibat dari curah hujan yang tinggi, PGE bergerak cepat menyalurkan bantuan berupa kebutuhan pokok kepada 7 Kecamatan yaitu Langkahan, Tanah Luas, Syamtalira Aron, Matangkuli, Pirak Timu, Paya Bakong dan Lhoksukon.
"Kami saling membantu, saat masyarakat membutuhkan bantuan kami turun tangan, dan saat ini kami pun banyak dibantu oleh masyarakat dalam melakukan penanganan kejadian ini" tutup Agus.
Reporter: S. Azmi
Tags
Aceh Utara