Masri.Sp Tantang Dwi Chandra Untuk Investigasi Ke Aceh Timur



           Masri.Sp Pemerhati Pendidikan 


Haba Aneuk Syuhada Aceh Timur - Tulisan Dwi Chandra Pranata.S.Psi. yang dipublikasikan di sebuah media online lokal dengan judul "Aceh Timur Belum Butuh Universitas" hal tersebut mendapat respons positif dari sejumlah kalangan di Aceh Timur, seperti yang disampaikan Aktifis pemerhati pendidikan Masri.Sp, 

"dik Dwi Candra Jangan Terjebak Pemikiran Sempit, kalo dex Dwi mau mengkritik terkait kebutuhan Masyarakat Aceh Timur, ayoo kita lakukan investigasi ulang ke Aceh Timur, jangn duduk di Jakarta ngomong masalah Aceh Timur,"  Ujarnya kepada Sejumlah awak media di sahabat Caffe idi Rayeek. Rabu 12 November 2020

Dikutip dari sebuah portal berita online edisi selasa (11/11/20) menurut Dwi Chandra Pranata Aceh Timur hari ini tidak butuh Universitas, karena yang sedang dibutuhkan Aceh Timur adalah kualitas dari para pemangku kebijakan untuk membangun sumber daya manusianya. 

"Pemikiran ini sangat paradoks dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat Aceh Timur sendiri dan pemikiran yang disampaikan oleh Dwi Chandra pranata tanpa memiliki literasi yang kuat. Sebut Masri 

Dalam rencana pendirian Perguruan Tinggi di Aceh Timur jangan terkoptasi pada pemikiran sempit dan parsial karena ini program jangka panjang. Imbuh Masri 

Pendapatnya menunjukkan dia tidak paham terhadap dasar pemikiran, tujuan dan subtansi rencana pendirian sebuah universitas/perguruan tinggi yang di gagas oleh lintas tokoh dan sektoral di Aceh Timur baru-baru ini.

Dari opini dan argumentasi yang dibangun menunjukkan cara pandang nya sangat sempit dan salah jep ubat (salah minum obat), namun demikian kita sangat menghargai perbedaan sudut pandangnya. Kata Masri 

Dasar pemikiran dan gagasan untuk berdirinya sebuah universitas atau perguruan tinggi di Aceh Timur bukan hanya didasari keinginan semata, tapi juga merupakan sebuah kebutuhan, banyak pelajar tamatan SLTA sederajat di Aceh Timur tak bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat perguruan tinggi karena keterbatasan ekonomi orang tuanya yang tak mampu mengkuliahkan anak nya, jangankan ke luar Aceh ke Langsa saja kadang tidak mampu, mungkin berbeda dengan Dwi Chandra Pranata lebih beruntung orang tua nya hingga mampu mengkuliahkan nya sampai ke Jogjakarta. Cetus Masri.Sp

dulu  Kota Langsa dan Aceh Tamiang sebelum mekar dari Aceh Timur memiliki dua Universitas kebanggaan masyarakat Aceh Timur yaitu Unsam dan IAIN Cot Kala, kedua-keduanya sudah berstatus negeri serta sudah menjadi milik Kota Langsa. 

sebagai Kabupaten Induk, masyarakat Aceh Timur tentu punya obsesi dan keingin berdirinya sebuah Universitas/Perguruan Tinggi yang representatif sebagai icon sebuah kabupaten yang besar, serta memiliki kekayaan potensi sumber daya alam dan kaya sumber daya manusianya. 

kehadiran Perguruan tinggi di daerah sebagai bentuk upaya peningkatan pendidikan dan membuka lapangan kerja lebih luas. dan  berdirinya perguruan tinggi yang baru bukan sebuah ancaman bagi beberapa perguruan/fakultas yang telah dibuka/hadir di Aceh Timur, tapi masing-masing akan lebih meningkatkan kualitas pendidikan, karena dengan sendiri terjadi berlomba-lomba bersaing antar lembaga perguruan tinggi. Tuturnya. 



Reporter : saiful

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama